Rabu, 30 September 2015

Apa Saja Sifat Istri Sholihah Itu?

islampos_wanita_shalat
SIAPA ingin jadi sholihah? Tentu semua wanita di dunia ini menginginkannya apalagi dengan nilai plus yang Allah berikan, dicintai penduduk langit dan bumi. Jaminan masuk surga dan melihat Rabb pun sudah ditangan.
Tahukah ukhtii? Sholihah itu ukuran dan ada standarnya. Jadi bisa saja mengatakan bahwa kita sudah sholihah, tapi kenyataannya ada kondisi yang tidak kita penuhi. Wanita sholihah juga memiliki sifat-sifat khusus.
Allah SWT berfirman: “Wanita (istri) sholihah adalah yang taat lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada dikarenakan Allah telah memelihara mereka.” (QS. An-Nisaa’: 34).
Dalam ayat yang mulia di atas disebutkan di antara sifat wanita sholihah adalah taat kepada Allah dan kepada suaminya dalam perkara yang ma‘ruf lagi memelihara dirinya ketika suaminya tidak berada di sampingnya.
Asy-Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa‘di berkata: “Tugas seorang istri adalah menunaikan ketaatan kepada Rabbnya dan taat kepada suaminya, karena itulah Allah berfirman: “Wanita sholihah adalah yang taat,” yakni taat kepada Allah, “Lagi memelihara diri ketika suaminya tidak ada.” Yakni taat kepada suami mereka bahkan ketika suaminya tidak ada (sedang bepergian), dia menjaga suaminya dengan menjaga dirinya dan harta suaminya.” (Taisir Al-Karimir Rahman, hal.177).
Ketika Rasulullah menghadapi permasalahan dengan istri-istrinya sampai beliau bersumpah tidak akan mencampuri mereka selama sebulan, Allah SWT menyatakan kepada Rasul-Nya: “Jika sampai Nabi menceraikan kalian, mudah-mudahan Tuhannya akan memberi ganti kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik daripada kalian, muslimat, mukminat, qanitat, taibat, ‘abidat, saihat dari kalangan janda ataupun gadis.” (QS. At-Tahrim: 5).
Dalam ayat yang mulia di atas disebutkan beberapa sifat istri yang sholihah yaitu:
a. Muslimat: wanita-wanita yang ikhlas (kepada Allah), tunduk kepada perintah Allah ta‘ala dan perintah Rasul-Nya.
b. Mukminat: wanita-wanita yang membenarkan perintah dan larangan Allah SWT.
c. Qanitat: wanita-wanita yang taat.
d. Taibat: wanita-wanita yang selalu bertaubat dari dosa-dosa yang mereka perbuat, selalu kembali kepada perintah (perkara yang ditetapkan) Rasulullah saw. walaupun harus meninggalkan apa yang disenangi oleh hawa nafsu mereka.
e. Abidat: wanita-wanita yang banyak melakukan ibadah kepada Allah (dengan mentauhidkannya karena semua yang dimaksudkan dengan ibadah kepada Allah di dalam Al-Quran adalah tauhid, kata Ibnu Abbas).
f. Saihat: wanita-wanita yang berpuasa. (Al-Jami‘ li Ahkamil Qur’an, 18/126-127, Tafsir Ibnu Katsir, 8/132).
Rasulullah s.a.w. menyatakan: “Apabila seorang wanita sholat lima waktu, puasa sebulan (Ramadhan), menjaga kemaluannya dan taat kepada suaminya, maka dikatakan kepadanya: Masuklah engkau ke dalam syurga dari pintu mana saja yang engkau sukai.” (Hadis Riwayat Ahmad 1/191, disahihkan Asy-Syaikh Albani dalam Shahihul Jami’ no. 660, 661).
Ukhtii, siapa wanita yang tidak menginginkan kesemua sifat itu melekat dalam dirinya? Sudah jelas jaminan tempat di akhirat kelak dengan berbagai keni’matan yang luar biasa melimpah. Mari bersama berusaha menjadi wanita sholihah! Karena kesulitan dalam berbuat kebaikan itu ada pada tahap memulai, lalu saat kita malas meneruskan ingatlah lelah, bosan dan sakitnya saat memulai. [hf/islampos/rki]

Benarkah Wanita Barat Paling Bahagia?

keistimewaan wanita
KATANYA muslimah itu hidupnya terkekang tidak bisa bebas memilih pilihan hidupnya sendiri. Banyak larangannya tapi hanya mendapat warisan setengah dari laki-laki. Hidup menjadi dan dengan gaya muslimah itu terkesan repot.
Tentu karena itu hanyalah katanya, tanpa mereka tahu jika yang mereka sebut sebagai larangan adalah penjagaan. Penjagaan agar tidak terjadi madhorot yang kelak akan berkepanjangan, seperti pelecehan seksual karena tidak menggunakan pakaian syar’i, pemerkosaan dan hal madhorot lainnya.
Kemudian mereka akan menyebutkan jika wanita Barat lah yang paling bahagia di dunia ini. Mereka bebas pergi tanpa mahram, berpakaian sesuka hati, memilih pasangan bahkan bergonta-ganti pun sudah menjadi hal lumrah. Seperti bahagia.
Perlu diketahui, bahwa 99% wanita barat telah terjangkiti dekadensi moral yang sangat kritis. Dan itu terjadi karena mereka berani menggadaikan harga diri mereka dan tidak lagi memiliki rasa malu kepada Allah.
Keluarnya kaum wanita barat untuk bekerja di luar rumah, ternyata merupakan salah satu penyebab beralih fungsi dan peran kaum pria sebagai kepala rumah tangga menjadi ibu rumah tangga. Walhasil, tak sedikit kaum pria di barat yang tinggal di rumah untuk mencuci piring, merawat bayi, dan menenggak minuman keras.
Islam memang tidak melarang pria membantu istrinya di rumah, bahkan dianjurkan. Hanya saja jangan sampai terjadi pergeseran peran antara kaum wanita dan prianya.
Padahal seorang wanita yang mencintai suami dan anak-anaknya tentu tidak akan meninggalkan rumah tanpa alasan, dan tidak akan pernah membaur dengan pria lain di luar rumahnya.
Belum lagi data tentang lebih dari 50 persen wanita lajang di Inggris tidak perduli dengan pernikahan. Hal ini sangat bertolak belakang dengan mitos yang berkembang jika seorang wanita berharap menikah dan hidup mapan bersama keluarga.
Survei ini dilakukan oleh badan amal Plan UK untuk The Choices for Girls. Untuk memperjelas survey ini, Plan UK membandingkan wanita Barat dengan wanita yang berasal dari daerah miskin, di mana satu dari tujuh anak perempuan menikah di usia 15 tahun. Dari hasil survei tersebut, The Plan K menyimpulkan bahwa sebanyak 79 persen wanita berpikir tidak masalah jika wanita lebih dulu mengajak pria menikah. Sebanyak 30 persen wanita bebas mengajak pria untuk menikah kapan pun. Dan sebanyak 72 persen,wanita mempunyai hak seperti pria untuk menentukan kapan menikah di waktu yang tepat.
Untuk wanita yang memiliki pendidikan dan didukung haknya, mereka mempunyai kekuatan untuk mengubah pilihan. Seorang gadis berpendidikan lebih cenderung hidup sehat dan dewasa juga banyak pilihan dalam hidupnya.
Ketika sudah menikah, seorang wanita memberikan hasil pendapatannya lebih banyak untuk rumah tangganya dibandingkan dengan pria yang hanya memberikan 30-40 persen saja.

Masih ada lagi fakta-fakta tentang budaya wanita Barat, berikut ini:
1. Kaum pria diberikan kebebasan untuk mengeksploitasi kaum wanita dengan tanpa adanya penghormatan dan penjagaan terhadap hak kaum wanita baik secara tanggung jawab finansial maupun emosional. Mereka memperlakukan kaum wanita layaknya pelacur yang tanpa bayaran guna melayani kaum pria sebagai pacar/pasangannya tanpa ikatan nikah.
2. Kaum wanita di barat tidak hanya merasa menderita dengan seringnya pasangan mereka berganti-ganti pasangan dan dengan mudahnya mencampakkan rasa cintanya dengan banyaknya perselingkuhan, namun ternyata kaum wanita barat pun menderita pula dengan tersebarnya PMS dari pasangan-pasangan mereka.
3. Di USA, sekitar 40% – 50% dari pembunuhan yang menimpa kaum wanita adalah disebabkan karena dibunuh oleh pasangan intim mereka sendiri. (Sumber : US Department of Justice).
4. Di USA, setiap tahunnya sekitar 1320 wanita dibunuh oleh pasangan intim mereka sendiri. (Sumber : US Department of Justice).
5. Di USA, setiap tahunnya sekitar 3-4 juta wanita terluka disebabkan kekerasan yang dilakukan oleh pasangannya. (Sumber : US National Institute of Health).
6. Di USA, terdapat sekitar 683 ribu wanita diperkosa setiap tahunnya yang artinya setiap jam nya ada sekitar 78 wanita yang diperkosa. Setidaknya telah terdapat 2,1 juta wanita yang diperkosa di USA, dan hanya sekitar 16% saja dari korban pemerkosaan tersebut yang melapor ke pihak kepolisian. (sumber : US Department of Justice).
7. Kaum wanita barat, alih-alih mereka memasak dan melayani suami dan anak-anak mereka di rumah, akan tetapi justru mereka malah memasak dan melayani kaum pria di restoran-restoran tempat mereka bekerja hanya demi upah yang sedikit.
8. Kaum wanita barat, alih-alih mereka membersihkan rumah mereka sendiri, akan tetapi justru mereka malah membersihkan kamar dan toilet di hotel-hotel dan perkantoran tempat mereka bekerja sebagai cleaning service hanya demi upah yang sedikit.
9. Di USA, sekitar 29% kaum pria selama hidupnya memiliki 15 atau lebih wanita sebagai sexual partners. (sumber : www.cdc.gov).
10. Di Inggris, sekitar 42% orang dewasa mengakui bahwa mereka pernah melakukan affairs/selingkuh, dan di USA sekitar 50% orang dewasa mengakui bahwa mereka juga pernah melakukan affairs/selingkuh. (sumber : BBC).
11. Tingkat bunuh diri di negara-negara barat merupakan yang tertinggi di dunia. Di USA, rata-rata per tahunnya terdapat 8,4 juta orang dewasa yang berpikiran untuk melakukan bunuh diri. (sumber : US Departmen of Health). Bahkan banyak diantaranya adalah artis waita ternama, seperti: Marlyn Moonroe, Margaux Hemingway.
Maka setelah melihat data dan fakta diatas masihkah kita menyebutkan bahwa wanita Barat adalah kaum yang paling beruntung dan berbahagia? Tentu tidak, karena terlalu bebas dan segala hal diperbolehkan membuat mereka menghadapi kesulitan berkepanjangan baik secara fisik, moral apalagi di mata Allah Swt. Wallahu A’lam Bishshowwaab. [hf/islampos/]

Tujuh Tipe Istri yang Sering Diceraikan Suami

cincin
DI dunia ini ada berbagai tipe wanita. Istri yang baik atau wanita shalihah, adalah harta simpanan yang terbaik bagi seorang suami.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda, “Maukah kamu keberitahu suatu harta simpanan (perhiasan) yang sangat baik? Yaitu wanita shalihah, yang apabila kamu melihatnya, ia menyenangkan. Apabila kamu perintah, dia patuh. Dan apabila ditinggal pergi, dia selalu menjaga diri dan harta suaminya.” (Riwayat Abu Dawud)
Kalau dilihat dia menyenangkan, hal itu disebabkan budi luhur, pakaian bersih, dandanan yang serasi di hadapan suaminya, dan berusaha semaksimal mungkin untuk tampil menarik hanya di depan suami dan anak-anaknya.
Jika diperintahkan, dia akan patuh, menunjukkan ketaatan dan baktinya pada suaminya. Dia ingin selalu memberikan kepuaasan bagi suaminya.
Senantiasa memelihara diri dan harta suaminya, menggambarkan betapa besar kekuatan agama dan ketebalan imannya terhadap Allah dan Rasul-Nya. Walau suaminya tidak ada, ia tetap memelihara kehormatan diri dan harta suaminya.
Bila seorang wanita tidak shalihah, dan memiliki sifat atau kebiasaan yang buruk, suka menyusahkan suaminya, tentulahitu bukan perhiasan bagi seorang suami. Bahkan, bisa jadi suami tidak betah bersamanya, kemudian menceritakannya.
Jika engkau, wahai ukhti, menginginkan rumah tangga yang bahagia di dunia dan akhirat, buanglah jauh-jauh dari dirimu, ke-7 sifat tersebut. Bila tidak, engkau celaka di dunia dan akhirat.
Berikut ini tujuh tipe wanita yang sering diceraikan suami.

1. Tidak punya rasa malu. Yang tidak malu melakukan hal-hal yang dilarang Allah. Ia jauh dari sifat takwa dan banyak melakukan maksiat.
2. Ausyarah (jorok) Yaitu tidak pandai mengatur rumah, malas merapikan diri, dan malas melakukan apapun, sehingga dirinya, anak-anak dan rumahnya, kotor dan tidak menyenangkan.
3. Asysyakasah (berani/menantang) Yaitu suka membebani suaminya di luar kemampuannya, sehingga mendorong suami melakukan hal-hal yang dimurkai Allah.
4. Innah (berani/menantang) Yang tidak ingin diperintah suaminya untuk melakukan hal-hal yang baik. Berani melanggar apa yang diperintahkan, bahkan menentang si suami dengan tetap melakukan maksiat.
5. Bitnah (mementingkan isi perut dan banyak menuntut) Yang tidak suka berinfak dan enggan mengeluarkan zakat. Selalu menumpuk harta kekayaan dan mengnyangkan perut dengan makanan-makanan yang tiada habisnya. Tidak terlintas dibenaknya untuk menyantuni fakir miskin dan anak yatim. Untuk memenuhi segala keinginan nafsunya, ia mendorong suaminya untuk melakukan hal-hal yang bisa mendatangkan kemurkaan Allah.
6. Bahriyah (mendorong suami untuk berbuat jahat) Yaitu selalu menghalangi suami untuk berbuat baik. Jika melihat suami menyisihkan beberapa persen dan pendapatan untuk zakat dan infak, ia sibuk mencerca dan mengadu pada suami tentang ekenomi rmah tangga yang morat-marit, kebutuhan anak yang semakin membesar, pakaian yang telah robek, sepatu yang telah usang dan sebagainya, sehingga suami menjadi ragu-ragu.
7. Tidak aktif. Yaitu malas berbuat apapun. Tidak punya keinginan untuk menambah ilmu duniawi maupun ukhrawi.
Sumber : Majalah Fatawa Volume IV No 12 I Dzulhijjah 1429 H

Kalau Bertengkar dengan Suami, Jangan Kabur


koper
DALAM hidup berumah tangga, wajar kiranya ada permasalahan. Tapi seberat apapun masalah yang Anda alami dengan suami, jangan lari atau kabur dari rumah.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, “Bertaqwalah kepada Alloh rabbmu. Janganlah engkau keluarkan mereka dari rumah-rumah mereka dan janganlah mereka (diizinkan) keluar kecuali kalau mereka melakukan perbuatan keji yang jelas. Itulah hukum-hukum Alloh dan barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Alloh, sesungguhnya dia telah berbuat dzalim kepada dirinya sendiri. Engkau tidak mengetahui mungkin saja Alloh menjadikan sesudah itu kebaikan.” [QS. Ath-Thalaq ; 1]
Maka, keluarnya seorang istri dari rumah, di samping termasuk sikap yang diharamkan oleh Allah, juga hanya akan memperbesar permasalahan yang sedang terjadi. Janganlah seorang istri muslimah mengikuti apa yang telah dilakukan oleh mayoritas kaum wanita dimana ketika terjadi perselisihan dengan suami-suami mereka, mereka pun berkata, “Pulangkan aku ke rumah orangtuaku!” atau “Aku akan menelpon keluargaku!”, lalu dia pun meminta mereka untuk menjemputnya dari rumah itu. Ini semua dilarang oleh syariat.
Jangan sampai muncul dari kita akhlak yang jelek sehingga menyebabkan kita diusir atau kabur dari rumah kita sendiri. Hendaklah seorang istri tetap tinggal di rumah, dan terus berupaya mencari jalan keluar dari permasalahan dengan berbagai cara yang sesuai syar’i. [rki]

Kerudung, Ini Pengaruhnya pada Wanita

wanita arab
KERUDUNG sudah menjadi hal yang melekat pada seorang wanita. Namun, tak sedikit pula wanita yang belum mendekatkan dirinya pada kerudung. Entah apa yang menyebabkan mereka belum mampu menggunakan kerudung sebagai penutup aurat. Namun yang pasti, kerudung dapat memberikan pengaruh tertentu kepada wanita. Apakah itu?
Islam berkata pada wanita, “Syariatku akan mengamankan kehidupanmu.”
Seorang istri yang sudah mencapai umur lebih dari empat puluh tahun, fisik lemah, tidak sesegar sewaktu ia masih belasan atau dua puluhan. Istri menjadi lemah karena kepayahan mengurusi rumah tangga, capek mengurusi anak atau mungkin mencari tambahan kebutuhan. Semua itu bisa mengurangi keindahan tubuhnya, pudar kecantikannya dan kelihatan semakin tua.
Suami setiap hari keluar, melihat wanita muda berpakaian mencolok dan berdandan menarik. Ia merenung membandingkan dengan istri di rumah yang mulai rapuh. Watak dan tabiatnya menyala, melebih kebiasaannya di rumah. Tontonan semacam itu bisa merusak ketentraman rumah tangga.
Wanita yang berpakaian mencolok dan berdandan genit itu lupa diri bahwa dua puluh tahun lagi ia juga akan keriput. Kemudian datang wanita muda generasi berikutnya akan menggoda suaminya. Terus berputar!

Islam berkata pada wanita semacam itu, “Amankan hidupmu, lima belas atau dua puluh tahun lagi ada wanita lain yang akan merusak suami atau anakmu.” Karena rahmat-Nya, Islam mengamankan kehidupannya, melarang merusak ketentraman kehidupan orang lain. Sehingga dia tercegah dari perbuatan orang lain yang serupa.
Islam tidak melarang adanya daya tarik (idraak). Islam hanya membatasi adanya daya tarik dari wanita kepada laki-laki. Laki-laki muslim juga tidak dilarang mempunyai hasrat atau keinginan (wijdaan). Tetapi rasa ingin memiliki biasanya tidak bisa dipisah dengan bertindak untuk memiliki (nuzuu).
Islam berkeinginan memuliakan kedudukan kaum wanita dan menempatkan mereka pada posisi yang terhormat. Apabila ada seruan agar wanita berpakaian sopan, tidak menampakkan aurat, dan memamerkan bagian-bagian kecantikannya kecuali pada suaminya saja, justru dimaksudkan untuk menjadikan wanita sebagai istri-istri teladan yang menentramkan rumah tangganya. Yang dapat menjadi ibu yang mampu mengasuk makhluk Allah yang paling mulia, yaitu manusia.
Wanita sering lupa atau pura-pura tidak mengerti bahwa rumah tangganya yang rusak adalah akibat dari ulahnya. Dia mencari obat yang bukan untuk menyembuhkan. [Sumber: Anda Bertanya Islam Menjawab/Karya: Prof. Dr. M. Mutawalli asy-Sya’rawi/Penerbit: Gema Insani]

Istri Tak Mau Kunjungi Rumah Mertua, Ini Hukumnya

tangan suami istri
KETIKA seorang wanita telah sah untuk bersanding dengan seorang laki-laki, maka statusnya berubah menjadi seorang istri. Dan kewajiban sebagai seorang istri ialah mentaati suaminya. Termasuk untuk tinggal dan mengikuti segala aturannya, segali itu masih berada dalam tuntunan syariat Islam. Bukan hanya berlaku baik terhadap suami, sang istri pun harus berperilaku baik pula pada keluarga suami, termasuk kedua orang tuanya, yang menjadi mertua bagi istri.
Terkadang ada istri yang tidak begitu menyukai mertuanya sendiri. Hal ini terjadi akibat beberapa faktor yang berbeda. Namun yang pasti, hal inilah yang menjadi penghambat hubungan silaturahmi untuk berjalan baik. Lalu, bagaimana hukumnya istri yang tidak mau mengunjungi rumah mertuanya? Dan apa hak mertua atas istri?
Seorang istri wajib menaati suami dalam perkara-perkara yang tidak mengandung maksiat kepada Allah. Syariat telah memberikan dorongan yang kuat kepada istri untuk menaati suami, serta memperingatkannya dari tidak mentaatinya dalam perkara-perkara yang ia bisa taat kepadanya.
Dalam Al-Musnad dan Shahih Ibnu Hibban disebutkan bahwa Nabi SAW bersabda, “Jika seorang wanita telah mengerjakan shalat lima waktu, berpuasa satu bulan, menjaga kehormatannya dan mentaati suaminya, maka akan dikatakan kepadanya, ‘Masuklah kamu ke dalam surga dari pintu-pintu surga mana saja yang kamu kehendaki’.”
Dalam Al-Musnad, Shahih Ibnu Hibban dan Al-Mustadrak disebutkan bahwa Nabi bersabda, “Seandainya aku boleh memerintahkan seseorang untuk bersujud kepada orang lain (selain Allah), sungguh aku akan memerintahkan seorang istri untuk bersujud kepada suaminya.”
Dalam kitab Ash-Shahih diriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, “Maukah kalian aku kabarkan tentang dosa yang paling besar? Yaitu, menyekutukan Allah dan mendurhakai kedua orang tua.” Kemudian beliau duduk setelah sebelumnya bersandar dan bersabda, “Ketahuilah, juga perkataan sia-sia.” Beliau terus menerus mengulanginya hingga kami bergumam, “Sekiranya beliau berhenti.”
Di antara sempurnanya ketaatan istri kepada suami ialah hendaknya ia berbuat baik kepada kedua orang tua suami, berbakti kepada keduanya, tidak berlaku buruk pada keduanya, serta bersabar terhadap apa yang muncuk dari keduanya. Semua itu dilakukan demi meraih ridha suami agar dengan itu ia memperoleh pahala dari Allah.
Jika ibu Anda marah pada istri Anda lantaran suau sebab yang datang dari istri Anda, maka seyogyanya istri Anda meminta maaf darinya sebelum ia meninggal, agar ia meninggal dalam keadaan ridha terhadap istri Anda. Namun, jika ibu Anda telah meninggal sedangkan istri Anda belum mengerjakan hal itu maka istri Anda wajib banyak mendoakannya agar mendapat ampunan.
Demikian pula seorang anak wajib banyak mendoakan kedua orangtuanya ketika keduanya masih hidup maupun sesudah meninggal. Allah berfirman, “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah, ‘Wahai Rabbku, kasihilah mereka sebagaimana mereka berdua telah mendidikku waktu kecil’,” (QS. Al-Isra’: 24).
Adapun mengenai hal itu dianggap sebagai kedurhakaan seorang anak kepada ibunya atau tidak, maka jawabannya adalah jika istri menyakiti ibunya sementara ia tidak mencegahnya, melarangnya dan menghukum perbuatan istri tersebut maka hal itu termasuk bentuk kedurhakaan. Sehingga, ia harus banyak beristighfar dan memperbanyak amal shaleh.
Sesungguhnya Allah Mahamulia dan Mahamenerima taubat lagi Maha Penyayang, Jika Dia mengetahui dari hamba-Nya kejujuran taubatnya maka Dia akan menerima taubatnya.
Allah berfirman, “Katakanlah, ‘Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang’,” (QS. Az-Zumar: 53). []
Sumber: 150 Problem Rumah Tangga yang Sering Terjadi/Karya: Nabil Mahmud/Penerbit: Aqwam

Dibenci Keluarga Suami, Ini yang Dapat Anda Lakukan

38mudahnya-wanita-masuk-surga
PERMASALAHAN dalam rumah tangga tidak selamanya hadir dari pihak istri atau pun suami. Terkadang dari pihak keluarga suami maupun istri tercipta suatu masalah tertentu yang mengganggu pikiran Anda. Dan biasanya, masalah seperti ini sulit untuk diselesaikan apalagi jika kebencian itu telah bersarang sebelum adanya pernikahan.
Sebagai seorang istri, Anda harus mampu bersikap baik kepada suami dan keluarganya. Walau kini Anda sedang tidak bersama keluarga suami, tapi silaturahim harus tetap dijalankan. Lalu, bagaimana jika keluarga suami malah membenci Anda?
Pertama: Barangkali kebencian yang nampak dari mereka terbangun di atas pemikiran yang tidak benar mengenai diri Anda, yang bisa jadi hanya bersifat temporer dan pada akhirnya akan hilang dan sirna jika Anda berusaha menampakkan kebaikan kepada mereka. Sebab, kita tidak bisa memvonis masa yang akan datang dengan hanya memandang sekilas. Berapa banyak pemudi yang awalnya dibenci keluarga suami, namun kemudian ketika mereka bergaul dengannya, melihat kebaikan dan akhlaknya yang bagus, maka berubahlah pandangan (buruk) mereka terhadapnya. Celaan mereka berubah menjadi pujian dan kebencian mereka menjadi kecintaan. Untuk itu, janganlah Anda menetapkan berbagai kejadian dan meramalkan kesialan terhadap masa depan Anda bersama suami Anda.
Kedua: Hendaknya Anda mempersembahkan akhlak terindah yang ada pada diri Anda kepada keluarga suami Anda. Di mana mereka memiliki hak kebaikan atas diri Anda dikarenakan keberadaan mereka sebagai keluarga suami Anda. Khususkan hal tersebut pada kedua orang tuanya. Perhatikanlah ibunya dan jagalah ia sebagaimana halnya ibu Anda.
Ketika ia berkunjung ke rumah Anda, berupayalah untuk menyambutnya dengan penuh kegembiraan dan keceriaan. Jangan banyak menyibukkan diri dengan suami Anda selama ia ada bersama Anda berdua. Sebab, hal ini akan menyalakan sumbu kecemburuan yang tak dapat dikendalikan.
Ketiga: berdoalah kepada Allah. Mintalah kepada-Nya agar Dia memberikan taufik kepada Anda untuk memperbaiki hubungan mereka, melembutkan hati-hati mereka serta menyusupkan rasa kecintaan Anda dalam hati mereka. Ketahuilah, bagaimana pun Anda mencari berbagai macam solusi, taufik sesudah itu hanya ada di tangan-Nya. Untuk itu, menghadaplah kepada-Nya dengan kesempurnaan raghbah (cinta) dan inabah (taubat). []
Sumber: 150 Problem Rumah Tangga yang Sering Terjadi/Karya: Nabil Mahmud/Penerbit: Aqwam

Belajar Menjadi Wanita Shalihah

kriteria wanita masuk surga
Oleh: Robby Andoyo, blogkangrobby@gmail.com
Rasulullah SAW bersabda, “Dunia ini adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah,” (HR. Muslim).
WANITA shalihah selalu menjaga pandangannya, senantiasa taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Make up-Nya basuhan air wudhu saat shalat tiba. Lipstiknya dzikir memuji keagungan Tuhannya. Jika muslimah menghiasi dirinya dengan takwa, akan terpancar cahaya keshalihan dalam dirinya.
Wanita shalihah selalu menjaga imannya, karena iman adalah kekayaan termahalnya. Dia juga benar-benar menjaga kata-kata. Tidak ada dalam sejarah centil menjadi sifatnya. Apalagi jingkrak-jingkrak dan menjerit-jerit saat bahagia.
Wanita shalihah selalu menjaga tutur katanya agar bernilai bagaikan untaian intan yang penuh makna. Dia sadar bahwa kemuliaan itu adalah menjaga dirinya (Iffah).
Wanita shalihah itu selalu murah senyum, karena senyum itu sendiri adalah shadaqah. Namun, tentu saja senyumnya proporsional, tidak setiap laki-laki diberikan senyuman manis. Intinya, senyumnya adalah senyum ibadah yang ikhlas dan tidak menimbulkan fitnah bagi siapa saja.
Wanita shalihah juga harus pintar dalam bergaul. Dengan pergaulan itu ilmunya akan terus bertambah. Sebab ia akan selalu mengambil hikmah dari orang yang ia temui. Dia juga sangat baik dalam menjaga muamalah kepada Allah dan manusia.
Wanita shalihah selalu menjaga akhlaknya. Seperti rasa malu yang menjadi ukuran imannya. Segala tutur kata dan perbuatannya tidak akan menyimpang dari bimbingan Al-Quran dan As-Sunnah. Dan tentu saja godaan setan bagi dirinya sangat kuat. Jika demikian maka kualitas imannya berkurang. Semakin kurang iman seseorang, maka makin kurang rasa malunya.Semakin kurang rasa malunya, maka makin buruk kualitas akhlaknya.
Prinsip wanita shalihah adalah taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Rambu-rambu kemuliaannya bukan dari aneka aksesoris yang dimilikinya. Justru ia selalu menjaga kecantikan dirinya agar tidak menjadi fitnah bagi siapa saja.

Kecantikan satu saat bisa jadi anugerah yang bernilai. Tapi jika tidak hati-hati, kecantikan bisa jadi sumber masalah yang akan menyulitkan pemiliknya sendiri.
Wanita shalihah selalu bersyukur atas segala anugerah Allah SWT, seperti saat mendapat keterbatasan fisik pada dirinya. Dia tidak akan pernah merasa sakit hati dan kecewa. Ia yakin bahwa kekecewaan adalah bagian dari sikap kufur nikmat. Dia tidak akan merasa minder dengan keterbatasannya.
Pribadinya begitu indah sehingga make up apa pun yang dipakainya akan memancarkan cahaya kemuliaan. Bahkan, kalaupun ia polos tanpa make up sedikit pun, kecantikan jiwanya tetap terpancar dan menyejukan hati tiap-tiap orang di sekitarnya. Karena ia yakin betul bahwa Allah tidak akan pernah meleset memberikan karunia kepada hamba-Nya. Makin ia menjaga kehormatan diri dan keluarganya, maka Allah akan memberikan karunia terbaik baginya di dunia dan di akhirat.
Jika ingin menjadi wanita shalihah maka perbanyaklah belajar dari lingkungan sekitar dan orang-orang yang kita temui. Ambil ilmunya dari mereka. Bisa juga mencontoh istri-istri Rasulullah SAW, seperti Siti Aisyah yang terkenal dengan kecerdasannya dalam berbagai bidang ilmu. Ia terkenal dengan kekuatan pikirannya. Seorang istri seperti beliau adalah seorang istri yang bisa dijadikan gudang ilmu bagi suami dan anak-anak.
Bisa jadi wanita shalihah itu muncul dari sebab keturunan. Bila kita melihat seorang pelajar yang baik akhlaknya dan tutur katanya senantiasa sopan, maka dalam bayangan kita tergambar diri seorang ibu yang mendidik anaknya menjadi manusia yang berakhlak.
Sulit membayangkan, seorang wanita shalihah muncul tanpa sebuah proses yang memakan waktu. Seperti keturunan, pola pendidikan, lingkungan, keteladanan dan lain-lain. Apa yang nampak, bisa menjadi gambaran bagi sesuatu yang tersembunyi.
Jika para wanita muda mampu menjaga diri dan akhlaknya cahaya keshalihahan wanita mukminah akan menjadi penyejuk jiwa, sekaligus peneguh hati bagi orang-orang beriman.
Peran wanita shalihah sangat besar dalam keluarga dan bahkan negara. Kita pernah mendengar kisah bahwa di belakang seorang pemimpin yang sukses ada seorang wanita yang sangat hebat.
Jadi tinggal memilih, apakah akan menjadi tiang yang kuat atau tiang yang rapuh?
Jika ingin menjadi tiang yang kuat, kaum wanita harus terus belajar menjadi wanita shalihah. []

Sungguh, Bukan Aku Lupa Ulang Tahunmu

banner umma azura
MAAFKAN. Bukan tak ingin mengucapkan selamat ulang tahun padamu. Semata-mata karena ini bukan ajaran akidah kita.
Nabi kita tak pernah merayakan ulang tahun. Tak mendoakan teman yang ulang tahun. Tak jua menyanyikan lagu selamat ulang tahun. Tak meniup lilin kue ulang tahun. Tak mentraktir teman-temannya saat ulang tahun atau ritual-ritual lainnya ketika ulang tahun.
Apa beliau tak mampu lakukan itu semua itu? Atau Allah ta’ala lupa memberitahukan pada Nabi-Nya?
Tidak! Sebab, semua ini ciri khas orang-orang kuffar. Orang-orang shaalih terdahulu telah menyelisihinya.
Dan, tahukah kamu bahwa pada masa Herodeslah acara ulang tahun dimeriahkan? Seperti yang tertulis dalam Injil Matius 14:6 dan Injil Markus 6:21
Jadi, apa iya kita mau mengikuti tradisi orang-orang Yahudi, Nasrani dan kaum paganism?
Padahal Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam telah bersabda:
مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ
“Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka ia termasuk golongan mereka.”
(Riwayat Abu Daud dan yang laiinnya, dishahihkan oleh Al Albani).
Allah berfirman;

Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. (QS. Al Baqarah : 120)
Lalu, tentang doa-doa untukmu.
Bukankah nabi kita mengajarkan sesama muslim untuk senantiasa saling mendoakan? Bukan hanya diwaktu-waktu khusus semisal ulang tahun.
Insya Allah do’a diam-diam seorang muslim untuk muslim lainnya mustajab.
Pun, hadiah juga bingkisan.
Tak perlu menunggu ulang tahun saling memberi hadiah.
Bukankah junjungan kita Baginda Rasul telah mencontohkan, saling memberi hadiah agar silahturahmi dan persaudaraan makin erat.
Kata Syaikh Abdul Aziz Ar Rajihi, perayaan ulang tahun adalah perayaan yang salah (batil) dan perbuatan bid’ah yang tak ada asalnya dari syariat. Ini perilaku jahiliyyah dan juga merupakan kebiasaan kaum Yahudi dan Nasrani.
Jadi, bukankah lebih baik kita meninggalkan perbuatan yang disukai syaitan ini? Kebatilan, dengan menyerupai musuh-musuh Allah ta’ala.
Maka, aku lebih memilih mengucapkan salam padamu, daripada mengucapkan selamat ulang tahun.
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.
Ucapan salam yang diajarkan Nabi kita. Ucapan yang sangat sempurna, di dalamnya mengandung do’a keselamatan dan keberkahan tiap-tiap muslim yang mengucapkannya. []

Berkenalanlah dengan Syariat Islam

banner umma azura
KITA seringkali mendengar betapa alerginya orang-orang pada hukum syariat Islam. Bahkan dimasa-masa suhu politik yang sedang hangat sebab sebentar lagi pilpres, syariat Islam dipolitisasi sekelompok golongan yang menjamin akan melarang perda syariat Islam berlaku di wilayah Indonesia kecuali Aceh.
“Kasihan mereka… ketidaktahuan membuat mereka buta” kata seorang teman diskusi. Lucunya, orang-orang yang belum tentu mengenal syariat Islam telah alergi duluan.
Padahal saat Islam berjaya dan menguasai 2/3 dunia ini dan yang berlaku syariat Islam, penganut agama lain malah hidup aman tentram, merasakan Islam sebagai rahmatan lil alamin. Sebenarnya jika mau dipikir-pikir lagi, sekian lama kita justru tak menyadari bahwa berdasar pada sila pertama maka harusnya di negara ini tidak ada pemeluk agama lain.
“Hah? Kok bisa?” tanya seorang teman keheranan. Coba lihat, Sila pertama Pancasila : Ketuhanan Yang Maha Esa. Esa sama dengan tunggal, satu.
Baik, sekarang mari kita coba telaah secara singkat satu-satu agama yang diakui di Indonesia,
Islam : Monotauhid, percaya pada Tuhan Yang Maha Esa. Tuhan yang satu.
Nasrani : Trinitas.
Hindu : kepercayaan pada dewa-dewa
Budha : tak mengenal konsep Tuhan namun mengikuti ajaran Sidarta Gautama
Konghucu : menyembah dewa-dewa.
Jadi, bukankah sebenarnya syariat Islam lah yang paling sempurna? Menegakkan syariat Islam 100 persen adalah jalan untuk merasakan nikmatnya Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam. Namun begitulah, kebanyakan kita tak kenal. Maka, berkenalanlah biar kita sayang dengan syariat Islam. []

Untukmu yang Sedang Bersusah Hati

Rabu 3 Rejab 1436 / 22 April 2015 10:30muslimah menuntut ilmu
Oleh: Umma Azura
APA kabar hatimu?
Sakit, susah, sebel ataukah sedang bersedih hati sebab ada orang yang berbuat dzalim pada dirimu. Entah disakiti dengan ucapan atau perbuatan, tak perlu dibalas dengan kedzaliman yang sama.
Jika orang lain bergaul denganmu tanpa berlandaskan takwa biarlah menjadi urusan dia. Sebaliknya balaslah dengan perbuatan takwa.
Perbuatan dzalim dibalas dengan kebaikan. Kemudian download banyak kebajikan, sebagaimana janji Allah subhanahu wa Ta’ala :
“Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia,” (Fushilat 34)
Maka, sedahsyat apapun badai yang menimpamu tetaplah kuat dan yakin dengan takdir-Nya. Tak ada satu musibahpun yang menimpamu kecuali telah ditetapkan dan dituliskan Allah subhanahu wa Ta’ala, sebagaimana firman-Nya : “Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin Allah; Dan barang siapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” (At Taghabbun : 11)
Ketika tertimpa berbagai musibah, ingat dan haraplah pahala juga pengampunan dosa dari-Nya. Sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasulullah yang diriwayatkan Imam Al Bukhari.
Semoga hatimu senangtiasa dipenuhi nama-Nya, Sebab, setiap ujian adalah jalan melapangkan hati kita. []

Kepercayaan Bukan Berarti Tanpa Pengawasan

SocialMedia
KARENA saya bukan pakar komunikasi, saya meng-istilahkan secara sederhana saja: banyak pengguna internet yang terjangkit syndrom shockteknologi. Kaget berhadapan dengan cara-cara berkomunikasi dan bergaul yang semakin mudah.
Terkadang di dunia nyata kita kikuk dan enggan menyapa seseorang, terlebih lawan jenis. Apatah lagi, bagi yang sudah ngaji.
Namun di dunia maya yang terjadi sebaliknya. Interaksi dengan lawan jenis sungguh sangat bebas dan gampang. Entah terang-terangan ataupun interaksi yang bersifat privat.
Padahal seyogianya kita tak boleh lupa, kemudahan teknologi punya sisi baik dan buruk. Dan, semua yang aktif menggunakan internet rentan terkena sisi negatif kemajuan berinternet. Bukan cuman bisa memanfaatkan sisi positif saja.
Saya pernah membaca sebuah artikel, yang isinya membahas tentang hubungan suami dan istri. Pesannya kurang lebih seperti ini:
“kepercayaan bukan berarti tanpa pengawasan.”

Jadi, sepercaya apapun kita pada suami, istri atau anak-anak, pengawasan melekat tetap perlu dilakukan. Jangan ada rahasia dalam gadget antara suami dan istri atau antara orang tua dan anak-anak.
Ungkapan satir seorang kartunis Peter Steiner, barangkali bisa memberi kita sedikit gambaran ketidakjelasan pergaulan di internet,
“Di internet tak seorang pun tahu kamu adalah seekor anjing”
Jadi, kita tidak bisa benar-benar memastikan siapa yang berada di balik layar gadget/laptop yang menulis pesan, koment, atau email untuk kita.
Maka, berinternetlah secara bijaksana. Ingat, di dunia nyata kita punya tanggung jawab terhadap orang-orang terdekat!
Terlebih bagi mereka yang telah berkeluarga.
Bagi seorang istri, suami dan keluarga prioritas utama dalam hidupnya. Sedang untuk suami, istri dan keluarga amanah yang harus dipertanggungjawabkannya. Jangan biarkan dunia maya menyita peran itu.
Terus menanamkan dalam hati bahwa Allah tak pernah tidur ; senantiasa mengawasi gerak-gerik kita.
Dan, jangan lupa senantiasa berdo’a meminta pertongan pada-Nya, agar kita senantiasa terhindar dari hal-hal yang tak diingkan. []

Kagum pada Wanita Lain, Datangi Istri

kucing
SUAMI juga merupakan manusia biasa yang tidak luput dari salah dan khilaf. Maka, wajar jika masih ada yang memiliki ketertarikan lebih pada lawan jenisnya. Jika kepada istri sih masih belum masalah. Tapi, jika pada wanita lain, bagaimana?
Laki-laki yang dapat menahan nafsu syahwatnya, insya Allah bisa menahan diri dari godaan yang melunturkan keimanannya. Tapi, tak sedikit pula orang yang terlihat oleh kita itu memiliki tingkat keimanan yang tinggi, namun, masih bias tergoda oleh rayuan wanita.
Ada tiga “Ta” yang menjadi perusak laki-laki. “Ta” yang pertama ialah harta. Lalu “Ta” yang kedua adalah tahta. Dan “Ta” yang terakhir adalah wanita. Ya, wanita termasuk dalah salah satu daftar perusak masa depan laki-laki terutama dalam menjalin rumah tangganya.
Mengapa wanita bisa jadi perusak? Allah memberikan nafsu pada manusia. Nafsu itulah yang menjadi pendorong seseorang berbuat di luar batas yang telah ditentukan. Kini banyak wanita yang menunjukkan keindahan tubuhnya secara terang-terangan. Sehingga, bagi laki-laki yang tidak dapat menahan nafsunya itu akan tergoda, pada apa yang membuatnya tertarik.
Jika secara kebetulan seorang laki-laki melihat wanita lain yang mengagumkannya, maka jalan terbaik ialah dengan mendatangi istrinya.
Diriwayatkan dari Jabir, “Sesungguhnya Nabi SAW melihat seorang wanita, lalu beliau mendatangi istrinya, Zainab yang sedang menggosok-gosok kulit yang sedang disamak, lalu beliau memenuhi hajatnya, kemudian keluar kepada para sahabatnya seraya berkata, ‘Sesungguhnya wanita itu datang dengan rupa syetan dan pergi dengan rupa syetan (pula). Jika seseorang dari kalian melihat seorang wanita, maka hendaklah ia mendatangi istrinya, karena hal itu akan menolak apa yang ada dalam dirinya,” (HR. Muslim (no. 1403), Abu Dawud (no. 2151), dan at-Tirmidzi (no. 1158) dengan riwayat beliau).
Dalam satu riwayat, “Karena istrinya pun memiliki apa yang dimiliki oleh wanita itu.”
Oleh karena itu, bagi kaum laki-laki yang telah beristri, kuatkanlah keimanan dan ketakwaan kepada Allah. Mohonlah pada-Nya agar dilindungi dari segala godaan syetan yang terkutuk. Jika godaan itu datang menghampiri, berupa wanita yang menarik hati, maka datangilah istri, karena istri juga memiliki apa yang dimiliki oleh wanita lain. Bahkan, seorang istri adalah orang yang paling menarik hatimu, karena dengan alasan itulah Anda memilihnya menjadi pendamping hidup.
Sumber: Fiqih Hubungan Intim/Karya:Syaikh Abu Malik Kamal bin as-Sayyid Salim/Penerbit: Pustaka Ibnu Umar

Istri Sayang Jika Senang

dua kucing kursi
RUMAH tangga tidak akan pernah lepas dari masalah. Permasalahan yang datang tentu tidak hanya dari luar saja, dari dalam pun pasti ada, salah satunya hadir dari pihak istri. Tidak semua istri taat dan patuh pada suami. Di masa sekarang ini, banyak istri yang merasa nyaman berada di luar rumah dibandingkan di dalam rumah bersama suami.
Bahkan, ada pula istri yang baru mau membahagiakan suaminya di atas ranjang ketika keadaan hatinya sedang senang saja. Tapi, jika sedang marah, ia tidak mau melakukannya. Lalu, apa yang harus dilakukan suami terhadap istri yang seperti itu?

Wajib bagi seorang istri untuk menaati suami dalam hal makruf, khususnya yang berkaitan dengan urusan ranjang, bagaimana pun keadaannya. Sebagaimana wajib pula bagi sang suami untuk mempergauli sang istri dengan baik, serta menunaikan hak-haknya secara sempurna.
Allah SWT berfirman, “Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang makruf,” (QS. Al-Baqarah: 228).
Apabila masing-masing menunaikan hak pasangannya, maka keduanya akan dapat hidup berumah tangga dengan bahagia, tenang dan baik. Sebaliknya, jika keduanya atau salah satunya menyelisihi perintah Allah, tidak memberikan hak pasangan yang ada pada dirinya, maka kehidupan rumah tangga keduanya akan menjadi buruk. Dari sebab itu pula akan muncul kezaliman dan pengurangan hak dari kedua belah pihak. []
Sumber: 150 Problem Rumah Tangga yang Sering Terjadi/Karya: Nabil Mahmud/Penerbit: Aqwam

Wasekjen MUI Minta Masyarakat Tak Berspekulasi Salahkan Saudi Rabu 16 Zulhijjah 1436 / 30 September 2015 14:41

tengku zulkarnaen
WAKIL Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH. Tengku Zulkarnain menilai ide internasionalisasi haji akan rumit dilaksanakan dalam karena menyangkut banyak negara dan butuh pembicaraan panjang. Apalagi selama ini Saudi sudah profesional dalam mengelola haji.
KH. Tengku juga meminta Pemerintah Iran dan Indonesia kita tidak saling menyalahkan dalam menyebut penyebab tragedi Mina.
“Tunggu hingga Saudi melakukan  investigasi secara jujur. Kita tidak bisa berspekulasi menyalahkan pemerintah Saudi, sebelum melakukan investigasi dengan memeriksa saksi-saksi dan CCTV terkait tragedi tersebut,” ujar KH. Tengku Zulkarnaen, di Kantor MUI Pusat, Jalan Proklamasi, Jakarta, Selasa (29/9/2015).

Lebih jauh Tengku mengatakan, cara Saudi mengidentifikasi korban Mina sudah cukup baik. Dalam dua hari saja, sudah seribu orang yang telah teridentifikasi. Ada lima kontainer mayat disana.
“RS Cipto Mangunkusumo saja belum tentu bisa menangani seribu orang,  harus diakui Saudi sudah professional. Jika ada kekurangan, pasti ada saja. Ke depan kekurangan itu harus terus disempurnakan. Saya kira Saudi akan menerima masukan dan usulan-usulan dari siapapun, termasuk Pemerintah Indonesia,” ungkap Tengku.
KH Tengku mengajak umat Islam untuk sabar menunggu sampai Pemerintah Saudi mengeluarkan pernyataan secara resmi tentang bukti-bukti peristiwa Mina secara valid. Ia yakin Saudi akan melakukan investigasi hukum secara jujur dan benar.
“Tidak tepat menyalahkan Saudi, sebelum melakukan investigasi. Bisa dibayangkan, Saudi biasa melayani jamaah yang umrah setiap harinya. Itu tidak mudah,” imbuhnya. [desastian/Islampos]

Menjaga Kebersihan Organ Kewanitaan dengan Crystal X Alami, Anda Wajib Tahu!

akhwat
WANITA biasanya mengalami beberapa keluhan terkait dengan organ kewanitaannya. Salah satu yang paling banyak dialami oleh hampir setiap wanita adalah keputihan. Keputihan sebenarnya adalah hal yang wajar bagi wanita yang terjadi karena hormonal atau faktor cuaca. Tetapi, keputihan juga dapat menjadi tanda awal dari beberapa penyakit yang ditimbulkan oleh rahim dan organ kewanitaan.
Keputihan adalah suatu indikasi yang disebabkan oleh jamur atau bakteri. Keputihan yang normal berupa cairan bening tidak berbau, dan terkadang juga berbentuk putih kental. Keputihan yang tidak normal umumnya berwarna kuning kental, menyebabkan gatal disekitar area kewanitaan, dan ada juga yang disertai rasa panas.
Keputihan yang normal umumnya terjadi karena faktor hormonal seperti menjelang siklus haid, saat stress dan kelehahan, atau karena kondisi cuaca dan pemakaian celana yang ketat atau bahan yang tidak menyerap keringat.
Keputihan tidak normal bisa disebabkan karena beberapa faktor diantaranya, jamur yang tumbuh karena kondidi PH yang tidak seimbang diarea kewanitaan, bakteri, infeksi dinding vagina, dan yang paling ditakuti adalah kanker leher rahim (kanker serviks).
Umumnya keputihan bermula dari kebersihan organ kewanitaan. Pengetahuan yang kurang atau mitos yang salah tentang cara membersihkan organ kewanitaan, justru akan memicu keputihan atau memperparah keputihan
Banyak produk yang telah diklaim sebagai pembersih organ kewanitaan dan dapat mengatasi keputihan. Rata-rata produk yang beredar di pasaran berupa sabun kebersihan wanita. Pemakaian sabun yang tidak sesuai menyebabkan suasana asam basa (PH) organ kewanitaan menjadi berubah. Perubahan dalam organ intim ini menyebabkan bakteri yang seharusnya normal justru menjadi lebih banyak pertumbuhannya. Bakteri yang seharusnya tidak ada justru timbul.
Dalam memilih pembersih untuk organ kewanitaan disarankan menggunakan produk yang mampu mempertahankan lactobatillus. Lactobatillus adalah salah satu jenis bakteri yang menyebabkan asam basa organ kewanitaan menjadi netral dan menjaga PH alami. Jika salah memilih sabun, justru dapat memicu atau memperparah keputihan.
Pilihlah bahan-bahan alami atau yang paling sedikit kandungan kimia jika harus memakai pembersih bagi organ kewanitaan. Produk Crystal X adalah pembersih organ kewanitaan yang berasal dari bahan-bahan alami dan memiliki khasiat menyembuhkan keputihan, menjaga organ kewanitaan dalam kondisi normal. Crystal X juga berkhasiat sebagai terapi untuk mengatasi haid yang tidak lancar, sakit saat haid, kanker serviks dan juga masalah kesuburan.
Gunakan Crystal X Asli yang diproduksi oleh PT Natural Nusantara (NASA) adalah produk yang Tidak ada efek samping dan tidak menimbulkan ketergantungan karena berbahan alami/ herbal. Crystal X asli telah memiliki izin edar yang dikeluarkan oleh BPOM dengan nomor registrasi POM REG. IDM000245253 – POM NA 18111600004, maka dari itu Crystal X sangat aman dipakai.
Sumber: crystalxkewanitaan.com. []

Makanan yang Sempurna

makanan
MAKANAN merupakan kebutuhan primer yang harus kita penuhi. Dengan makanan kita bisa mendapatkan energi untuk melakuakan aktivitas dengan baik. Namun tak sembarang makanan bisa kita makan dengan begitu saja. Tentunya selain halal, makanan yang baik dan bergizi bagi tubuh sangan lah diperlukan. Disinilah kita memerlukan makanan yang sempurna.
Makanan yang sempurna adalah semua jenis makanan yang mengandung unsure-unsur yang dibutuhkan oleh tubuh untuk perkembangan, menggantikan sel-sel yang rusak, mensuplai tenaga dan menimbulkan panas yang dibutuhkan oleh tubuh serta fungsi-fungsi lainnya.

Makanan yang sempurna atau seimbang jika mengandung salah satu unsur berikut, yaitu protein-lemak, garam-mineral, karbohidrat, vitamin dan air.
Protein terdiri dari dua belas asam amino yang berbeda-beda. Asam ini dinamakan dengan asam amino (karena itulah unsureprotein lebih umum daripada unsure albumin).
Setiap sel tubuh membutuhkan asam amino dari jenis yang berbeda-beda. Jenis asam amino yang dibutuhkan oleh otot-otot tubuh berbeda dengan asam amino yang dibutuhkan oleh hati dan seterusnya.
Kadar unsur protein dalam makanan diukur berdasarkan jenis asam amino yang dikandungnya. Makanan yang paling tinggi kandungan proteinnya adalah makanan yang mengandung jumlah protein yang cukup, baik dari jumlah maupun jenisnya. []
Sumber: Fasting a Great Medicine/Ali Wasil El Helwany/Pustaka IIMaN

Sebagai Istri, Taatlah pada Suami

Kewajiban Seorang Istri Terhadap Suami
SEBAGAI seorang istri sudah seharusnya kita wajib menaati kepala rumah tangga, yakni suami. Setelah sahnya kita terlepas dari orangtua dan berpindah pada lelaki pilihan kita, maka mau tidak mau kita harus melaksanakan kewajiban kita dengan baik. Hal ini akan lebih baik bila kita lakukan kewajiban itu sebelum kita menuntut hak sebagai istri pada suami.
Dalil-dalil menunjukkan bahwa seorang istri wajib taat kepada suaminya. Di antaranya firman Allah, “Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang makruf. Akan tetapi para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada istrinya, dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana,” (QS. Al-Baqarah: 228).
“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka,” (QS. An-Nisa: 34).
Diriwayatkan dari Abu Dzar, “Tidaklah seorang wanita menyakiti suaminya di dunia, melainkan pasangan suaminya dari bidadari di surga akan menyatakan jangan kau sakiti dia, semoga Allah memerangimu (kata celaan), karena dia berada di sisimu sebagai pendatang sementara yang hampir saja dia memisahkan diri darimu dan datang kepada kami (bidadari surga),” (HR. Tarmidzi dan Ibnu Hibban, dihasankan oleh Asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani).

Dalam Hadits Bibi Husain, “Aku datang kepada Rasulullah shalallahu alaihi wassalam pada sebagian kebutuhan, Rasulullah bertanya, ‘Apakah engkau mempunyai suami?’ Wanita itu menjawab ‘Iya.’ Rasul bertanya, ‘Bagaimana keadaanmu terhadapnya?’ ‘Aku selalu menaatinya dan melayaninya kecuali dalam perkara yang aku tidak mampu melakukannya,’ ‘Maka lihatlah di mana keberadaanmu di sisinya, karena sesungguhnya suamimu adalah surgamu dan nerakamu’,” (HR. An-Nasai, Imam Akhmad. Dinyatakan bersanak jayid oleh Syaikh Al-Albani menukil pernyataan An-Nasai dan Imam Akhmad).
Termasuk hak suami atas sang istri adalah sang istri merawat rumah suaminya, dan tidak keluar dari rumah tanpa seizin suami. Apabila sang suami tidak ada dan terdapat kebutuhan mendesak yang harus segera dilaksanakan, maka sang istri sebelumnya harus menimbang apakah suami akan mengizinkannya atau tidak. Apabila kemungkinan sang suami mengizinkannya, maka setelah sang suami kembali, sang istri menyampaikan berita yang menenangkan suami.
Akan tetapi kalau mungkin sang suami tidak mengizinkan, atau sang istri ragu mendapat izin atau tidak maka pada hukum asalnya sang istri tidak boleh keluar. Termasuk pula hak suami atas sang istri adalah sang istri mengerjakan semua perkerjaan rumah sendiri. Tidak seharusnya sang istri meminta sang suami untuk mendatangkan pembantu yang bisa membawa akibat buruk bagi suami atau anak-anaknya. Berkata Rasulullah kepada Aisyah bahwa kadar pahalanya sesuai dengan keletihannya (dalam mengurusi pekerjaan rumah). []

Pages

Recent news