PERMASALAHAN dalam rumah tangga tidak selamanya hadir dari pihak istri atau pun suami. Terkadang dari pihak keluarga suami maupun istri tercipta suatu masalah tertentu yang mengganggu pikiran Anda. Dan biasanya, masalah seperti ini sulit untuk diselesaikan apalagi jika kebencian itu telah bersarang sebelum adanya pernikahan.
Sebagai seorang istri, Anda harus mampu bersikap baik kepada suami dan keluarganya. Walau kini Anda sedang tidak bersama keluarga suami, tapi silaturahim harus tetap dijalankan. Lalu, bagaimana jika keluarga suami malah membenci Anda?
Pertama: Barangkali kebencian yang nampak dari mereka terbangun di atas pemikiran yang tidak benar mengenai diri Anda, yang bisa jadi hanya bersifat temporer dan pada akhirnya akan hilang dan sirna jika Anda berusaha menampakkan kebaikan kepada mereka. Sebab, kita tidak bisa memvonis masa yang akan datang dengan hanya memandang sekilas. Berapa banyak pemudi yang awalnya dibenci keluarga suami, namun kemudian ketika mereka bergaul dengannya, melihat kebaikan dan akhlaknya yang bagus, maka berubahlah pandangan (buruk) mereka terhadapnya. Celaan mereka berubah menjadi pujian dan kebencian mereka menjadi kecintaan. Untuk itu, janganlah Anda menetapkan berbagai kejadian dan meramalkan kesialan terhadap masa depan Anda bersama suami Anda.
Kedua: Hendaknya Anda mempersembahkan akhlak terindah yang ada pada diri Anda kepada keluarga suami Anda. Di mana mereka memiliki hak kebaikan atas diri Anda dikarenakan keberadaan mereka sebagai keluarga suami Anda. Khususkan hal tersebut pada kedua orang tuanya. Perhatikanlah ibunya dan jagalah ia sebagaimana halnya ibu Anda.
Ketika ia berkunjung ke rumah Anda, berupayalah untuk menyambutnya dengan penuh kegembiraan dan keceriaan. Jangan banyak menyibukkan diri dengan suami Anda selama ia ada bersama Anda berdua. Sebab, hal ini akan menyalakan sumbu kecemburuan yang tak dapat dikendalikan.
Ketiga: berdoalah kepada Allah. Mintalah kepada-Nya agar Dia memberikan taufik kepada Anda untuk memperbaiki hubungan mereka, melembutkan hati-hati mereka serta menyusupkan rasa kecintaan Anda dalam hati mereka. Ketahuilah, bagaimana pun Anda mencari berbagai macam solusi, taufik sesudah itu hanya ada di tangan-Nya. Untuk itu, menghadaplah kepada-Nya dengan kesempurnaan raghbah (cinta) dan inabah (taubat). []
Sumber: 150 Problem Rumah Tangga yang Sering Terjadi/Karya: Nabil Mahmud/Penerbit: Aqwam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar