Jumat, 18 September 2015

Tragedi Makkah Akibat Human Error


Tragedi Makkah Akibat Human Error

Proyek perluasan Masjidil Haram tidak akan ditunda. (Foto: Reuters)
Proyek perluasan Masjidil Haram tidak akan ditunda. (Foto: Reuters)
JAKARTA – Pemerintah Arab Saudi tidak akan menunda pekerjaan perluasan Masjidil Haram di Makkah meskipun terjadi musibah jatuhnya crane yang menewaskan 111 jemaah Haji, pekan lalu. Demikian disampaikan Duta Besar (Dubes) Arab Saudi untuk Indonesia Mustafa bin Ibrahim Al Mubarak dalam keterangan pers di Jakarta.
“Proses perluasan Masjidil Haram akan terus dilanjutkan, Insya Allah,” ujar Dubes Mustafa, Jumat (18/9/2015).
Terkait jatuhnya crane tersebut, Pemerintah Arab Saudi telah melakukan penyelidikan dan menyatakan bahwa musibah itu disebabkan oleh kelalaian manusia dan tidak ada unsur pidana di dalamnya. Sementara ini, hasil penyelidikan tersebut telah dilimpahkan kepada jaksa penuntut umum untuk dilakukan proses hukum.
Otoritas Arab Saudi juga telah menjatuhkan sanksi kepada kelompok usaha konstruksi milik keluarga bin Laden yang menjadi operator crane Nahas itu.
Sanksi tersebut melarang mereka untuk beroperasi dalam pekerjaan perluasan Masjidil Haram serta dilarang mengambil proyek-proyek baru hingga seluruh proses hukum atas kecelakaan ini selesai. Tidak hanya itu, para pejabat salah satu perusahaan konstruksi terbesar di Arab Saudi tersebut juga dikenakan pencekalan yang melarang mereka untuk pergi meninggalkan negara kerajaan itu.
Meskipun proyek perluasan Masjidil Haram terus berjalan, Dubes Mustafa menyatakan bahwa keselamatan jemaah Haji tetap menjadi prioritas utama Pemerintah Arab Saudi, terutama setelah musibah 11 September lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages

Recent news