Senin, 28 September 2015

Tanpa Sadar Kita Suka Makan Bangkai Daging Saudara Sendiri

Bahaya-ghibah1
Oleh: Andi Ardianto, Pengasuh PPTQ Insan Cendekia
BERKUMPUL dengan teman atau keluarga jelas menyenangkan. Terlebih kalau hal itu jarang dilakukan. Selain melepas kangen juga bisa jadi ajang curhat atau sekedar berbagi cerita. Masalah obrolan tidak perlu pakai tema, mengalir saja seperti air. Biasanya dimulai dari saling tanya kabar, perkembangan sekolah, kemudian berlanjut ke teman-teman atau keluarga yang tidak hadir. Makin lama obrolan pun semakin hangat. Terkadang disadari atau tidak, topik pembicaran mulai menjurus pada ngomongin oranglain alias gosip.
Mungkin pada awalnya dimulai dengan menanyakan alasan ketidakhadiran teman. Kalau sekedar tanya alasan sebenarnya tidak butuh waktu lama. Permasalahannya kita kadang merasa kurang mantap kalau tidak dilanjutkan pada yang lebih dalam dengan mengulas kehidupan pribadi yang bersangkutan. Karena kebablasan sering obrolan yang tadinya bermaksud bagus berubah jadi ajang pergunjingan. Aib teman dibuka, dibicarakan, dianalisa. Wah…. wah…. kalau sudah begini kacau deh acara pertemuan. Yang seharusnya dapat barokah malah jadi hibah bahkan fitnah. Harusnya dapat pahala malah dosa menyapa. Waduh…

Pergunjingan semacam ini tidak bedanya dengan kita memakan daging saudaranya yang sudah mati. Kalau kita tanya orang yang normal, tentu tidak akan mau makan bangkai, apalagi bangkai manusia meski dianya maniak daging sekalipun. Tapi nyatanya banyak orang yang terang-terangan tidak suka makan daging hewan justru malah sering makan daging saudaranya. Lah wong saat ini tiap hari kita tidak lepas dari menggunjingkan saudara muslim sendiri, bahkan mirisnya acara pergunjingan itu seolah-olah dilegalkan melalui acara televisi yang mengupas-tuntas hal-hal tersebut. Naudzubillah.
Allah sendiri sudah mengingatkan kita dalam QS Al Hujurat ayat 12, agar tidak mencari dan membicarakan keburukan saudara karena hal itu tidak lain seperti halnya memakan bangkai.
“Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak dari prasangka sesungguhnya sebagaian prasangka adalah dosa. Dan janganlah kamu mencari kesalahan oranglain, dan janganlah ada diantara kamu yang menggunjing sebagaian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah Maha Menerima Taubat, Maha Penyayang.”
Semoga kita dapat menjaga lisan kita dari segala perkara yang sia-sia nan mendatangkan dosa. Amiin. []

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages

Recent news