Jumat, 18 September 2015

Stop, Jangan Lagi Menghina Pemulung !!

KabarMakkah.Com - Pagi buta disaat jalanan masih sepi, seorang kakek berjalan penuh semangat dengan karung tersampai di pundaknya. Kakek ini menyambangi deretan tong sampah yang berjejer di sepanjang jalan di depan pertokoan.

Sampah yang ia pungut adalah sampah plastik dan kardus yang dapat laku dijual. Yup, ternyata kakek ini tengah berikhtiar mengais rezeki dari sampah yang dibuang orang.

Pemulung
Ilustrasi Kakek Pengais Sampah
Selintas pekerjaan pengais sampah atau pemulung memang nampak hina di mata manusia, namun tidak begitu halnya di mata Allah. Ada tiga kemuliaan pada profesi ini, yakni:

Rezeki yang diperoleh adalah rezeki yang halal. Dibandingkan dengan para koruptor yang berpakaian dan berdasi rapi, kakek berpakaian compang-camping yang bekerja mengais sampah jauh lebih terhormat.

Profesi pengais sampah dan pemulung secara tidak langsung telah membantu bumi untuk lebih bersih. Kita tahu bahwa sampah plastik tidak mudah diuraikan sehingga mencemari bumi kita tercinta. Padahal Allah SWT tidak menyukai kerusakan.

Rasa lelah akibat bekerja keras mencari rezeki halal diganjar dengan tercurahnya rasa cinta dari Allah.

Rasulullah saw bersabda dalam sebuah hadits: 

إنَّ للهَ تَعَالىَ يُحِبُّ أَنْ يَرَى تَعِبًا فىِ طَلَبِ الْحَلاَلِ

“Sesungguhnya Allah ta’ala cinta (senang) melihat hamba-Nya lelah dalam mencari yang halal” (HR. Ad-Dailami)

Banyak kaum muslimin dewasa ini yang jauh dari sifat kerja keras. Muslimin sekarang cenderung malas dan menginginkan memperoleh rezeki dengan cara yang mudah. Salah satu cara yang sering ditempuh adalah meminta-minta. Padahal mengemis adalah profesi yang hina, baik di mata manusia maupun di mata Allah.

Rasulullah saw bersabda:

عَنْ قَبِيْصَةَ بْنِ مُخَارِقِ الْهِلاَلِيِّ رَضِىَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: تَحَمَّلَتُ حَمَالَةً فَأَتَيْتُ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَسْأَلُهُ فِيْهَا, فَقَالَ: أَقِمْ حَتَّى تَأْتِيَنَا الصَّدَقَةُ, فَنَأْمُرَ لَكَ بِهَا. قَالَ: ثُمَّ قَالَ: يَا قَبِيْصَةُ, إِنَّ الْمَسْأَلَةَ لاَ تَحِلُّ إِلاَّ ِلأَحَدٍ ثَلاَثَةٍ: رَجُلٌ تَحَمَّلَ حَمَالَةً فَحَلَّتْ لَهُ الْمَسْأَلَةُ حَتَّى يُصِيْبَهَا ثُمَّ يُمْسِكُ, وَرَجُلٌ أَصَابَتْهُ جَائِحَةٌ احْتَاجَتْ مَالَهُ فَحَلَّتْ لَهُ الْمَسْأَلَةُ حَتَّى يُصِيْبَ قِوَامًا مِنْ عَيْشٍ, أوْ قَالَ: سِدَادًا مِنْ عَيْشٍ. وَرَجُلٌ أَصَابَتْهُ فَاقَةٌ حَتَّى يَقُوْمَ ثَلاَثَةٌ مِنْ ذَوِى الْحِجَا مِنْ قَوْمِهِ: لقدْ أَصَابَتْ فُلاَنًا فَاَقَةٌ فَحَلَّتْ لَهُ الْمَسْأَلَةُ حَتَّى يُصِيْبَ قِوَامًا مِنْ عَيْشٍ, أوْ قَالَ: سِدَادًا مِنْ عَيْشٍ. فَمَا سِوَاهُنَّ مِنَ الْمَسْأَلَةِ يَا قَبِيْصَةُ, سُحْتًا يًأْكُلُهَا صَاحِبُهَا سُحْتًا

“Qabishah bin Mukhariq al Hilal ra berkata: “aku pernah memikul tanggungan berat (diluar kemampuan), lalu aku datang kepada Rasulullah saw untuk mengadukan hal itu. Kemudian beliau bersabda: “Tunggulah sampai ada sedekah yang datang kepada kami lalu kami perintahkan agar sedekah itu diberikan kepadamu”. Setelah itu beliau bersabda:

Hai Qabishah, sesungguhnya meminta-minta itu tidak boleh kecuali bagi salah satu dari tiga golongan, yaitu:

(1). Orang yang memikul beban tanggungan yang berat (diluar kemampuannya), maka dia boleh meminta-minta sehingga setelah cukup lalu berhenti, tidak meminta-minta lagi.
(2). Orang yang yang tertimpa musibah yang menghabiskan hartanya, maka dia boleh meminta sampai dia mendapatkan sekadar kebutuhan hidupnya.
(3). Orang yang tertimpa kemiskinan sehingga tiga orang yang sehat pikirannya dari kaumnya menganggapnya benar-benar miskin, maka dia boleh meminta sampai dia memperoleh sekadar kebutuhan hidupnya.

Sedangkan selain dari tiga golongan tersebut hai Qabishah, maka meminta-minta itu haram yang hasilnya bila dimakan juga haram” (HR. Muslim)

Jadi untuk orang-orang yang sengaja mengemis sebagai profesi, padahal 3 hal diatas yang menjadi syarat diperbolehkannya meminta-minta tersebut tidak menimpa dirinya berarti dengan sengaja dia telah memberi makan diri dan keluarganya dengan harta haram.

Sedangkan jika ada harta haram dalam diri seseorang maka do'anya akan lebih sulit untuk dikabulkan. Padahal sholat adalah do'a juga dan merupakan hal pertama yang akan dihisab.

Jadi berbanggalah engkau, wahai para pemulung dan pengais sampah. Profesimu lebih mulia daripada pengemis atau pejabat tingkat tinggi yang tidak amanah akan jabatannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages

Recent news