Jumat, 18 September 2015

Sejarah Ka'bah Dari Awal Sampai Saat Ini

Beberapa buku sejarah mengatakan bahwa yang pertama kali membangun Ka'bah adalah para malaikat, ada juga yang berpendapat bahwa yang membangun ka'bah pertama kali adalah Nabi Adam `alaihissalam dan ada juga yang berkata: Allahlah yang menciptakannya 2000 tahun sebelum menciptakan bumi, kemudian menciptakan bumi dari bawahnya. Sebagaimana beberapa rujukan menyebutkan juga bahwa Ka'bah dibangun beberapa kali, namun yang terbukti di antaranya adalah lima kali, yaitu: peninggian ka'bah oleh Ibrahim `alaihissalam bersama anaknya Ismail, pembangunan Quraisy, pembangunan Abdullah bin Zubair radhiyallahu 'anhuma. pembangunan Hajjaj bin Yusuf dan pembangunan Sulthan Murad Khan Al Utsmani.

Peninggian Kabah Oleh Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail `alaihimassalam

Nabi Ibrahim shallallahu 'alahi wa sallam telah meninggikan Ka'bah al Musyarrafah atas perintah Allah, bangunannya dari batu, tingginya 9 hasta (4,5m), panjangnya dari arah timur 32 hasta (16 m), dari arah barat 31 hasta (15,5m), dad arah selatan 20 hasta (10m) clan dari arah selatan 22 hasta (11m).


 Sejarah Pembangunan Kabah
Ka'bah Yang ditinggikan Oleh Nabi Ibrahim

Dia tidak membuat atap untuk Ka'bah, dia membuka dua pintu yang sejajar dengan tanah tanpa ada daun pintu yang menutup, dan membangun di utaranya anjang-anjang sebagai kandang untuk kambing Ismail, yaitu yang disebut dengan Hijir, dan malaikat Jibril 'alaihissalam turun dengan Hajar Aswad dan Ibrahim meletakkannya di tempatnya.

Pembangunan Kabah Oleh Kaum Quraisy

Disebutkan dalam buku-buku sejarah bahwa seorang wanita mengasapi Ka'bah dengan dupa, maka percikan api dari tempat membakar dupa yang dia bawa terbang sehingga membakar kiswah Ka'bah, dan datanglah banjir besar yang masuk ke Kabah, sehingga temboknya pecah, kaum Quraisy ketakutan menghadapi hal ini dan bertekad untuk merenovasi bangunan Ka'bah, hal itu terjadi 6 tahun sebelum diutusnya Nabi Muhammad shallallahu alahi wa sallam, mereka mensyaratkan bahwa tidak boleh memasukkan hada haram dalam bangunan Ka'bah, namun mereka kehabisan hada yang halal untuk menyelesaikan bangunan Ka'bah , maka mereka mengurangi bangunan ka'bah dari arah Hijir sepanjang 6 hasta dan sejengkal (3 meter lebih sedikit)

Sejarah Ka'bah
Pembangunan Kabah Oleh Kaum Quraisy

Mereka melingkarinya dengan tembok pendek agar orang-orang berthavvaf dari belakangnya. Mereka membuat beberapa perubahan: menambah tingginya sampai 19 hasta (9m), membuat atap untuknya yang sebelumnya tidak beratap, membuat pancuran atap dari kayu, menutup nintu yang di arah barat. meninggikan Pintu Timur dari tanah, sehingga mereka rnemperbolehkan masuk siapa yang mereka kehendaki clan melarang siapa yang mereka kehendaki, dan Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam turut serta dalam pembangunan Ka'bah, beliau ikut mengangkat bebatuan dan tatkala mereka usai dari pembangunan dan hendak meletakkan Hajar Aswad, terjadi pertengkaran di antara Quraisy, setiap kabilah ingin mendapatkan kemuliaan meletakkan Hajar Aswad di tempatnya.

Akhirnya mereka sepakat untuk menjadikan penengah di antara mereka orang pertama yang masuk ke Masjidil Haram, dan ternyata yang pertama masuk adalah Nabi Muhammad shallallahu 'alahi wa sallam maka beliau mengambil Hajar Aswad dan meletakkannya di tengah kain selendang dan menyuruh setiap kabilah untuk memegang ujung-ujungnya, maka mereka mengangkatnya dan Nabi shallallahu 'alahi wa sallam meletakkannya di tempatnya semula. Dengan cara itu Nabi shallallahu 'alahi wa sallam memutuskan pertikaian yang hampir memecah belah Quraisy serta akan membahayakan kehidupan banyak orang dari mereka.

Pembangunan Kabah Oleh Abdullah Bin Zubair Radli Allahu Anhu

Di tahun 64 H/ 683 M Yazid bin Mu'awiyah mengirim pasukan dengan pimpinan Hushain bin Namir untuk memerangi AbduIlah bin Zubair, maka mereka mengepung Mekah dan melemparinya dengan manjaniq sehingga berdampak kepada bangunan Ka'bah, bangunannya terbakar dan tembok-temboknya rusak, dan setelah 27 hari dari masa pengepungan Yazid wafat, maka pasukannya kembali ke Syam dan tidak memasuki Mekkah, dan kekuasaan di Mekah berada di tangan ibnu Zubair, maka dia memutuskan untuk merenovasi bangunan Ka'bah dan mengembalikannya di atas pondasi-pondasi Ibrahim 'alaihissalam, untuk mewujudkan apa yang diidamkan oleh Rasulullah shallallahu 'alahi wa sallam, di mana dia mendengar bibinya (Aisyah) berkata bahwa Nabi shallallahu 'alahi wa sallam berkata kepadanya: "Andai saja kaummu tidak baru saja meninggalkan kejahiliyahan, niscaya aku akan memerintahkan supaya Ka'bah itu dibongkar, maka aku akan memasukkan ke dalamnya apa yang telah dikeluarkan darinya dan aku akan menyejajarkannya dengan tanah, dan aku akan jadikan untuknya pintu di timur dan pintu di barat, dan dengannya aku telah mengembalikannya kepada pondasi Ibrahim"

Sejarah Mekkah
Ka'bah di Masa Ibnu Zubair
Oleh karena itu Ibnu Zubair memasukkan ke dalam Ka'bah apa yang telah dikeluarkan oleh kaum Quraisy sepanjang 6 hasta sejengkal, dan dia menjadikan untuknya dua pintu sejajar dengan tanah, satu di arah barat dan satu lagi di timur, dan dia menambah di ketinggiannya 27 Hasta (13,5m)

Pembangunan Kabah Oleh Hajjaj Bin Yusuf

Bangunan Ibnu Zubair tidak berdiam terlalu lama. di mana Abdul Malik bin Marwan mengirim bala tentara yang besar ke Mekah dengan pimpinan Hajjaj bin Yusuf ats Tsaqafi, maka diapun menguasainya dan membunuh Ibnu Zubair, dan dia menulis surat kepada Kholifah Umawi Abdul Malik bin Marwan melaporkan bahwa lbnu Zubair telah menambah bangunan Ka'bah yang bukan termasuk darinya, maka diizinkan baginya untuk memperbaiki bangunan Ka'bah dan mengembalikannya seperti pada zaman Quraisy.

Kemudian Hajjaj merenovasinya di tahun 74 H/693M, dia menutup pintu yang di arah barat, dan meninggikan pintu timur, membongkar tembok bagian utara dan mengeluarkan dari bangunan Ka'bah 6 hasta lebih sejengkal ke arah Hijir Ismail, dia tidak merubah tingginya, sebagian riwayat menyebutkan bahwa Abdul malik bin Marwan tatkala mengetahui bahwa lbnu Zubair bersandar dalam pembangunannya atas dasar hadits Aisyah radhiyallahu 'Anha maka dia menyesal karena telah memberikan izin kepada Hajjaj untuk merubah bangunan Ka'bah.

Pembangunan Kabah Zaman Sultan Murad Khan al Utsmani

Di masa SuIthan Murood Khan Al Utsmani bangunan Ka'bah rusak disebabkan hujan deras dan banjir yang menggenangi Masjidil Haram sehingga mencapai ketinggian setengah tembok Ka'bah, maka dia memerintahkan untuk merenoyasi bangunan Kabah di tahun 1040 1630 M seperti semula, dan Ini adalah pembangunan Ka'bah terakhir dengan bentuknya yang tetap sampai sekarang. Para khalifah, pemimpin dan para gubernur sepanjang masa senantiasa memperbaiki kerusakan yang terjadi di Ka'bah. dan pada tahun 1417H Khodimul Haramain Raja Fahd bin Abdul Aziz  mengeluarkan dekrit untuk merenovasi dan merehab bangunan Ka'bah secara menyeluruh, maka dikerjakanlah pengkokohan pondasi-pondasi, perbaikan list pinggiran bagian bawah Ka'bah, dan gelang-gelang untuk mengikat kiswah, serta penggilapan tembok luar, menambal celah-celah di antara batu-batunya, dan mengganti dua atap Ka.bah dengan dua atap dari besi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages

Recent news